Jumat, 25 November 2011

Mitos Dan Fakta Seputar Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan penyakit yang cukup ditakuti,penyakit ini bisa menyerang siapa saja tidak memandang umur ataupun jenis kelamin.Diabetes melitus tidak lagi asing,penyakit yang bisa berakibat fatal ini sudah cukup dikenali seluk belukya di masyarakat.Namun,di masyarakat diabetes melitus juga masih dilingkupi oleh mitos-mitos yang salah.Keberadaan mitos seputar biadetes ini bisa menimbulkan kesalah fahahman dalan penangana diabetes melitus dan menimbulkan kesulitan bagi penderita diabetes itu sendiri.

Berikut adalah mitos mitos yang berkembang dimasyarakat seputar diabetes melitus yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Makan terlalu banyak gula bisa menyebabkan diabetes

Keyakinan ini merupakan kesalahpahaman yang paling umum di masyarakat, padahal diabetes disebabkan oleh pankreas yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.Normalnya pankreas memproduksi hormon insulin yang membantu membawa glukosa ke sel sebagai sumber energi, tapi saat diabetes pankreas berhenti atau kurang memproduksi insulin yang membuat glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel.Mengurangi asupan gula memang salah satu dari cara mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Namun bukan berarti hal itu menjadi penyebab penyakitnya. Faktanya, diabetes disebabkan karena tubuh tak cukup menggunakan insulin, hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Akibatnya, terjadi kelebihan gula di dalam darah sehingga menjadi racun bagi tubuh.Sebagian besar penyebab diabetes dipengaruhi oleh faktor genetik serta gaya hidup seperti jarang melakukan aktivitas fisik dan pola makan yang buruk.

2. Orang dengan diabetes harus mengikuti diet khusus

Sebenarnya tidak tepat begitu. Hingga saat ini belum ada diet khusus untuk diabetes, yang ada adalah upaya menormalkan kembali kadar gula darah. Semua makanan boleh dikonsumsi diabetesi asalkan sanggup membatasi jumlahnya sesuai kebutuhan. Jika tidak, apalagi sulit menurunkan gula darahnya, untuk amannya konsumsi jenis makanan yang disarankan dokter.Banyak orang percaya penderita diabetes harus mengonsumsi makanan hambar dan tidak bisa menikmati makanan lezat karena harus diet khusus.Padahal ia bisa melakukan diet sehat yang sama seperti non-diabetes yaitu makan diet seimbang, banyak serat, membatasi gula dan karbohidrat, sedikit garam dan minum cukup air. Penelitian menunjukkan, makanan yang kaya serat efektif menurunkan gula darah. Tapi sayangnya, banyak orang yang tidak melakukan pola seperti ini, sehingga ketika didiagnosis diabetes ia merasa harus melakukan diet khusus.

3. Orang dengan diabetes tidak bisa mengonsumsi karbohidrat
Karbohidrat bukanlah musuh bagi pasien diabetes karena tubuh membutuhkannya agar bisa berfungsi optimal dan menjadi sumber bahan bakar. Namun hal yang harus dipahami adalah memilih jenis karbohidrat yang tepat (nasi merah, roti gandum, sereal tinggi serat) serta porsi yang tidak berlebihan.

4. Orang dengan diabetes harus menghindari buah-buah tertentu

Buah-buah tertentu memang ada yang memiliki nilai GI (glucose index) tinggi sehingga cepat menaikkan kadar gula darah (pisang, anggur) yang bisa dikonsumsi saat berolahraga.

Serta ada pula yang lambat dicerna karena kadar GI rendah (apel, pir dan golongan berri) yang bisa menjadi cemilan sehat untuk penderita diabetes. Jadi waktu konsumsi buah yang harus diperhatikan.

5. Hanya orang gemuk yang bisa terkena diabetes

Banyak orang yang mempercayai kabar ini. Meski kelebihan berat badan dan obesitas bisa meningkatakn risiko diabetes tipe 2, tapi bertubuh kurus tidak menjadi jaminan perlindungan dari diabetes karena ada banyak faktor lain yang berpengaruh seperti riwayat keluarga, usia, etnis dan pola hidup.

6. Penggunaan insulin menunjukkan kondisi diabetes yang buruk

Mitos ini sering membuat pasien yang baru didiagnosa diabetes menjadi panik. Diabetes merupakan penyakit yang membutuhkan manajemen tepat dalam mengelolanya. Seperti halnya dengan diabetes tipe 1 yang mana pankreas tidak memproduksi insulin, maka suntikan injeksi merupakan perawatan yang tepat. Pasien diabetes tipe 2 butuh suntikan insulin bila obat-obatan sudah tidak efektif lagi. Tetapi dengan pengaturan pola makan dan obat saja biasanya sudah cukup.

7.Penyakit diabetes ada yang ringan

Tidak. Sebagian pasien memang memiliki kadar gula darah yang tinggi dibanding yang lain sehingga penyakitnya mengalami komplikasi. Namun, begitu dokter mendiagnosa Anda terkena diabetes, jangan pernah mengingkarinya dan menganggap penyakit ini sepele. Karena Anda perlu melakukan titik balik perubahan gaya hidup. Lakukan perubahan pola makan dan berolahraga untuk mengontrol gula darah.

8.Sering kencing malam hari tanda diabetes

Sering buang air kecil, mudah haus, berat badan turun drastis, nafsu makan meningkat dan kelelahan merupakan gejala diabetes. Namun ada kondisi pendahuluan dari munculnya diabetes, yaitu penderita belum mengalami gejala fisik diabetes tapi kadar gula darah puasanya sudah di atas normal. Kondisi ini disebut gejala pre-diabetes. Untuk itu, cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah minimal setahun sekali, terutama jika Anda termasuk kegemukan dan memiliki riwayat keluarga penderita diabetes.

(dikutip dari berbagai sumber : detikhealth.com & health.kompas.com)

Nah itulah beberapa mitos yang beredar di masyarakat seputar diabetes melitus.Sekarang anda tinggal berhati-hati agar terhindar dari diabetes melitus.Caranya lakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan menghindari faktor penyebab diabetes yang dapat kita kendalikan.Salah satu upaya pencegahan yang baik adalah dengan konsumsi xamthone plus.Mengapa harus mengkonsumsi xamthone plus?Temukan jawaban lengkapanya di manfaat xamthone plus.

Terus bagaimana bila terlanjur terkena dibetes melitus? Anda juga bisa menggunakan xamthone plus untuk pengobatan diabetes.Cara lengkapanya bisa di lihat pada postingan obat herbal penyakit diabetes melitus

4 komentar: